Adikku adalah hidupku
Karena alasanku bertahan adalah dirinya
Dirinyalah cahaya yang bisa kulihat di hitamnya hidup yang kuhirup
Dirinyalah yang bisa kutatap.
Aku tiada ingin kehilangannya
Tiada ingin berpisah dengannya
Karena dia adalah nyawa kedua
Setelah aku mati dulu
Mati karena di bunuh oleh kejamnya takdir.
Adikku adalah harapanku
Aku sudah menjadi hitam arang
Yang kupunya sekarang hanya sakit di sudut hati
Aku ingin hidupnya lebih baik dariku.
Aku sudah mati dua tahun lalu
Mati di bunuh rasa sakit yang memotong hati
Di telan sakit yang tiada obat
Iya hidup dan takdir bersekutu untuk menghancurkanku.
Saat itu aku sekarat
Ku mengiba pada hati yang mati
Yang kudapat hanya kecewa
Yang kudapat hanya hitamnya kenyataan.
Adikku tidak boleh merasakan pahit
Adikku harus tetap menjadi manusia
Tuhan kumohon bantu aku
Bantu aku menjaganya
Bantu aku membahagiakannya.
Aku selalu akan mendoakannya
Meminta secercah harapan putih untuknya
Tuhan maha tahu akan segalanya
aku percaya itu.
Aku sangat menyayanginya
Aku rela hancur deminya
Demi satu satunya keluargaku yang masih tersisa
Demi amanah ibuku.
Ibu doakan aku di sini
Di sini ku berpijak di tanah kering
Kuratap pahitnya hidup yang setia memasuki nafasku
Berharap yang namanya keajaiban itu datang.
Adikku harus bahagia dalam hidupnya
Dia tidak boleh hancur dia tidak boleh merana
Tidak, dia harus bahagia
Aku bersedia memohon doa setiap malam untuknya
Untuk hidupnya
Semoga tuhan menjabah doa doaku.
Sumber : http://tumpukanpuisi.blogspot.co.id/2015/04/puisi-untuk-adik-tersayang-dan-tercinta.html






0 komentar:
Posting Komentar